Selasa, 17 Februari 2015

BAB I Ciri Ciri Makhluk Hidup dan Asal Usul Kehidupan

Bab I Ciri Ciri Makhluk Hidup

Ini adalah Bab pertama yang dijelaskan guru saya Bu Nus Ismayawati S.Si simak penjelasan materi ini sebagai berikut :
  1. Bernafas
  2. Bergerak
  3. Tumbuh dan Berkembang
  4. Nutrisi
  5. Adaptasi
  6. Peka terhadap Rangsangan
  7. Sistem Ekresi
  8. Sistem Reproduksi
  9. Sistem Regulasi
Teori tentang Asal Usul Kehidupan
  • Teori Abiogenesis
  • Teori Biogenesis
Dibawah ini akan saya jabarkan tentang abiogenesis dan bio genesis menurut para ahli yaitu :


A.  Teori Abiogenesis dan Biogenesis
  •   Teori Abiogenesis



Aristoteles
Teori yang dikemukakan  Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda 
tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya cacing dari tanah, 
ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa 
abad.Aristoteles (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. 
Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang 
sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari 
Lumpur.
Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara spontan. 
Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation  spontanea. Bila pengertian 
abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk hidup yang 
pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan 
(sebenarnya ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun 
sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van 
Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati 
makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh 
para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya 
dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain 
pendukung teori ini adalah John Needham.
  • Teori Biogenesis
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup 
berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini 
adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
1. Francesco Redi
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori abiogenesis. 
Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam 
labu dan diberi perlakuan tertentu. 
  Labu I   :  diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
  Labu II   :  diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
  Labu III  :  diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai 
berikut:
  Labu I   :  dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
  Labu II   :  dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
  Labu III  :  dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak 
terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk. Sayangnya, meskipun 
tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak 
melakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya.
2. Lazzaro Spallanzani
Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan 
bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
  Labu I   : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
  Labu II   : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian 
dipanaskan 
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama.  Beberapa hari kemudian hasilnya 
sebagai berikut.
  Labu I   : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
  Labu II  : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari 
mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan disain 
Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup 
(elan vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk
hidup (mikroba).
3. Louise Pasteur
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu 
yang   disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher 
angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. 
Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari 
udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, 
mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena 
terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa 
sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari 
kemudian menyebabkan busuknya kaldu. 
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar. Muncullah 
ungkapan :
“ omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo”
yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup 
berasal dari makhluk hidup.

0 komentar:

Posting Komentar